Halaman




sMogha sajHa bLog iNi biSha bErmaNfaat uNtuk Qt sEmua....
aQ haNya iNgin bErbagi Kisah, pEngalaman dan mUngkin sediKit iLmu yaNg Qu Miliki... apa yaNg aQ tUlis adaLah yaNg aQ kEtahui, jadi Maaf jiKa baNyak kekUrangan daRi Blog ini..

" Berawal dengan nol, Berjalan dengan Proses, Berakhir dengan satu....!! Semoga Selalu Diberkahi dalam Setiap Langkah. Merajut Mimpi, Mengejar Mimpi..!!! " \(^▿^)/°


Jumat, 23 November 2012

Profil Kader Ikatan





Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai bagian dari generasi muda Indonesia, Sekaligus sebagai Organisasi Muhammadiyah yang mengemban ide dan cita-cita K. H Akhmad dahlan memiliki kesadaran dan tanggungjawab yang besar akan peradaban islam, Bangsa Indonesia yang mandiri dan kuat serta persyrikatan muhammadiyah yang dinamis dan progressif menghadapi keadaan zaman.
Kesadaran dan tanggung jawab diatas merupakan landasan dan motivasi dasar bagi ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk berikhtiar guna mewujudkan cita-citanya. Cita-cita tersebut secara terminologis sudah terumuskan dalam AD. BAB II pasal 16 yang berbunyi “Mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlaq mulia dalam rangka tercapainya tujuan Muhammadiyah”.
Dari pemahaman kita terhadap maksud dan tujuan serta sifat tersebut, maka pada dasarnya IMM dibentuk untuk mengupayakan secara sadar dan terencana guna mempersiapkan mahasiswa dengan nilai-nilai islamiah, pengetahuan dan keterampilan supaya mereka melalui proses didik dan dapat actual sebagai kader persyarikatan pada tingkat akademis. Melalui kualifikasi kader yang demikian, diharapkan akan mampu memberikan dampak atau efek sinergitas yang besar bagi pencapaian Muhammadiyah.
Berpijak dari pemahaman diatas, maka maksud dan tujuan IMM adalah sebuah konsep Global yang diharapkan merupakan sarana bagi usaha pembentukan kader tingkat akademis yang memiliki nilai dan kualifikasi tertentu. Dan dari kualifikasi ini akan dirumuskan suatu profil yang akan dijadikan ide bagi mahasiswa sebagai pengacu dalam wadah ikatan.
Dengan fenomena yang ada saat ini, Gerakan Mahasiswa Selalu mengalami pergolakan dari waktu ke waktu. Sayangnya, kadang kala Dinamisnya gerakan mahasiswa itu tidak diimbangi dengan dinamisnya pemikiran (Dimensi Intelektualitas). Sehingga, Untuk mewujudkan maksud dan tujuan IMM yang telah dipaparkan diatas, maka dirumuskanlah nilai-nilai dasar yang disebut dengan Tri Kompetensi Dasar  yang mencakup nilai Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas. Untuk mewujudkan Tri Kompentensi Dasar tersebut maka dari itu dapat dijabarkan sebagai berikut.
v Wacana Religiusitas (Value, Kompetensi Dasar Aqidah / KeIslaman ).  Dalam kompetensi ini kader-lader IMM dituntut memiliki kemampuan untuk memformulasikan nilai-nilai kehidupan yang berjiwa tauhid, sifat keagamaan yang inclusive, Pluralis, Egaliter serta membebaskan. Prinsip ini harus dilandasi dengan akhlak islam, agar tidak tercabut dari identitasnya sebagai gerakan yang berlandasan pada keuniversalan agama. Islam sebagai Rahmatal Lil ‘Alamin  tidak hanya terjadi dalam dimensi Teoligis Filosofis (Kognitif Intelektual )  an sich yang terus didengungkan- dengungkan, tetapi hal ini belum terwujud dalam realitas kehidupan ummat manusia. Oleh karena itu pemahaman islam yang sempit sudah harus ditinggalkan, islam yang universal bukan hanya fikih saja ( yang sering membuat kaku berfikir ), akan tetapi terlingkup didalamnya Aqidah ( kalam ), Tasawuf ( Mistisme ) dan pemikiran-pemikiran lainnya.
v Wacana Intelektualitas (Vision) adalah kemampuan untuk mengaktualisasikan diri melalui berfikir mandiri. Integral dengan mengembangkan pemahaman serta amaliah professional sehingga akademisi terlihat secara kritis dengan nilai kehidupan yang islami, tujuan cita-cita yang mengatasi kebutuhan praksisi sesuai dengan basis ilmu yang diserapnya. Kemudian penguatan paradigma ilmu yang  rasional liberal dan radikal ( seakar-akarnya ) guna dimilikinya kemampuan mengkonteskan doktrin agama ( islam ) agar mampu merespon dengan progresif dinamika perubahan social semakin cepat di era globalisasi. Hal ini mensyaratkan, bahwa kajian-kajian keilmuan yang dilakukan oleh kader-kader IMM tidak hanya mencakup aspek Kognitif inteletual.  Namun juga melibatkan taqdis al-afkar ad- dini( karena yang benar qobilun li al- niqash wa at- taghyir ). Denan demikian, IMM akan menjadi tempat pencerahan bagi anggotanya ( Intelektual Enlightenment ) kemudian didukung  dengan budaya kelembagaan yang baik maka kohesifitas pemikmiran akan  terjadi, dan ini juga menyebabkan terjadinya pengayaan intelektual (intelektual Enrichment ), yang pada akhirnya akan menimbulkan kematangan berfikir ( Intektual Maturity ).
v Wacana Humanis (Caurage, kompetensi Dasar Humanitas atau Kemasyarakatan ) adalah sikap ikatan yang populis, yakni keberpihakan kepada masyarakat dan orang-orang yang terdzolimi. Dengan pendekatan simpati dan empati, dan mencari problem-problem tersebut dalam upaya pemberdayaan masyarakat menuju terbentuknya masyarakat utama, sebagai tujuan Muhammadiyah.
Tidak cukup dengan Tiga Kompetensi Dasar saja IMM sebagai bagian dari pergerakan mahasiswa yang memiliki dasar gerakan islam, patut dicermati adalah jangan sampai kita menjual nama agama hanya untuk mendapatkan massa dan keuntungan sesaat, selain itu mahasiswa dan masyarakat telah dewasa dalam melihat realita, memilih mana organisasi yang memang betul-betul menyuarakan aspirasi rakyat dan mana organisasi gadungan. Tercatat dengan tinta emas pegerakan mahasiswa di Indonesia turut mewarnai perubahan penting di negeri ini.
Sebagai Organisasi Pergerakan dan perkaderan, IMM memiliki karakteristik tersendiri. Hal ini tercermin dari nilai dasar ikatan yang nharus dipahami dan dan dilaksanakan oleh setiap kadernya.
1.     Ikatan Mhasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa yang bergerak ditiga bidang ranah gerak, yaitu: keagamaan, Kemasyarakatan dan kemahasiswaan
2.    Segala bentuk gerakan IMM selalu berlandaskan pada agama islam yang hanif dan berkarakter rahmad bagi sekalian alam (rahmatan lil alamin)
3.    Segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan dan kemungkaran adalah lawan besar gerakan IMM, dan perlawanan terhadapnya adalah kewajiban bagi setiap kader IMM
4.    Sebagai gerakan mahasiswa yang berdasarkan islam dan beranggotakan indivi-individu mukmin, maka kesadaran melaksanakan syari’at islam adalah sebuah kewajiban dan sekaligus mempunyai tanggungjawab untuk mendakwahkan kebenaran ditengah masyarakat
5.    Kader IMM merupakan inti masyarakat utama yang selalu menyebarkan cita-cita kemerdekaan, kemulyaan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan masyarakat dan sesuai dengan semangat pembebasan dan pencerahan Nabi Muhammad SAW.
Kompetensi Dasar tersebut harus terus diinternalisasikan pada kader-kader IMM melalui proses budaya kelembagaan yang disediakan IMM. Indikasi dari terpenuhinya kemampuan tersebut dapat dinilai dari tingkat indikator diatas.
v  Indikator dari Kompetensi Dasar Aqidah dapat dinilai dari tingkat kadar :
  1. Pemahaman dan implementasi aqidah yang bulat dan utuh.
2.   Tertib dalam Ibadah.
3.   Berakhlak mulia.
  1. Pemahaman agama yang Inklusif, Pluralis, Egaliter dan liberal  ( membebaskan ).
  2. Menggembirakan (istilah Muhammadiyah) da’wah Islam amar ma’ruf nahi
munkar.
6.   Moralitas yang tinggi.
7.   Militansi dalam “ Jihad “ yang kuat, baik dalam persyarikatan maupun ikatan.
8.   Teguh pendirian dan pantang menyerah.
v  Indikator dari Kompetensi Dasar Intelektual dapat dinilai dari tingkat kadar :
  1. Bersikap kritis terhadap diri dan lingkungan.
  2. Semangat dalam melakukan proses Individuasi ( membaca, berdiskusi dan
      utamanya menulis ) tanpa sikap membatasi wacana.
3.   Berparadigma ilmu yang rasional dan liberal serta radikal.
4.   Berfikiran mandiri, argumentative dan integrative.
5.   Reflektif dan kontemplatif  dalam berijtihad.
  1. Memilki ilmu alat ( bahasa ) yang mendukung pengembangan intelektualnya.
  1. Sikap personal dan logis.
  2. Imajinasi intelektual yang kuat.
v  Indikator Kompetensi Dasar Humanis dapat dinilai dari tingkat kadar :
  1. Kader agamis yang senantiasa setia terhadap keyakinan dan cita-cita.
  2. Solidaritas sosial yang tinggi untuk segala lapisan.
  3. Sikap yang populis, terbuka dan menghargai orang lain.
  4. Sikap kepentingan sosial dan kepeloporan.
  5. Berkepribadian Muhammadiyah dan loyal.
  6. Berpribadi menarik dan peka.
  7. Sikap amanah, setia kawan dan jujur.
  8. Tanggung jawab, menepati janji dan adil.
Referensi
1.     Rahmat Andi & Najib Muhammad, 2001. Gerakan Perlawanan Dari Masjid Kampus, Purimedia
2.    Pedoman Individuasi Kader IMM, 2000-2002, DPD IMM JAWA TENGAH
3.    Buku Panduan Masta, KORKOM IMM UMS, 2008
4.    TriKompetensi Dasar, Peneguh jatidiri kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, 2007. Bidang Keilmuan Dewan Pimpinan Pusat IMM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar