Dalam kehidupan, pasti akan ada yang berubah maupun yang
bertambah. Entah tambahan itu apakah suatu hal yang menyenangkan ataukah hal
yang menyedihkan. Banyak hal yang terjadi menjadi sebuah penyesalan bahkan awal
dari alasan sebuah kesedihan yang tiada akhir.
Namun ketika kita tidak berusaha mencari alasan-alasan yang baik
dari sebuah penderitaan yang kita alami, seakan-akan kesedihan yang kita alami
menjadikan kita sebagai orang yang terburuk keadaannya. Sudahkah kita belajar
untuk melihat ke bawah?
Ya benar.
Melihat ke bawah.
Ternyata ada saja yang masih harus kita syukuri dari banyaknya
kesedihan yang kita alami. Terkadang sulit untuk kita mencari jawaban mengapa
suatu musibah justru terjadi pada diri kita sendiri. Kenapa bukan orang lain?
Kenapa bukan orang yang bergembira itu? Kenapa bukan orang yang selalu bahagia
itu?
Tapi tidakkah kita sadari bahwa kita hanya melihat dari sudut
pandang mata kita. Bagaimana dengan Allah yang Maha Melihat dan Maha Bijaksana.
Tidak kita sadari, bahwa sudut pandang kita begitu sempit dan
sangat sempit. Allah melihat dari segala sudut yang tidak akan pernah dapat
dijangkau oleh manusia. Bukankah kitapun manusia, milik Dia Yang Maha Kuasa.
Berhakkah sebenarnya kita protes? Padahal kita adalah milik-Nya.
Sebuah pertanyaan yang tentu kita tau jawabannya.
Berusahalah merenung dengan pertanyaan-pertanyaan itu.
Berusahalah untuk mencari jawaban positif dari pertanyaan-pertanyaan itu.
Jadi ketika pena diangkat dan catatan takdir telah kering,
haruskah kita protes?
Menjalani dengan penuh tawakal dan berusaha menunaikan
kewajiban, mungkin adalah obatnya. Daripada berkubang dengan kesedihan yang
kita masih belum tau apakah hikmahnya.
” Tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah,
dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa
takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah:112)
Jika Engkau seorang yang bertauhid, untuk apa bersedih, untuk
apa mengeluh, untuk sesuatu yang sebenarnya akan engkau jalani.
Percayalah, bukankah Allah tidak akan membebani seseorang diluar
kesanggupannya?
Pertanyaan ini adalah hal yang harus engkau renungi. Agar engkau
yakin, semua pasti bisa engkau lewati dengan baik. Karena percayalah selalu,
” Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5 – 6)
Jadi, untuk apa engkau bersedih lagi.
Tersenyumlah untuk dunia yang akan engkau jalani.
Itulah satu cara untuk mengurangi kesedihanmu, yang insya Allah
akan berlalu dan akan diselingi kebahagiaan kembali.
Percayalah Allah sayang padamu...
Percayalah Allah sayang padamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar